Di rumahmu, waktu berjalan dengan sangat aneh
ayam berkokok pukul empat pagi
dan matahari terbit di pukul lima
sementara, aku selalu merasa risih jika di saat itu kita sedang tak berpeluk
Kau marah, karena tak kunjung ku mengerti waktu
ah, kuabai saja peka yang menggonggong
dan memilih memelukmu di sudut mimpi
tempat ribuan denting waktu di rumahmu hilang wewenang
lebur,
menjadi sepohon bonzai cantik di atas makam kelinciku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar