Selalu ada cinta, meski usang,
di beranda oksipitalisku
Saking usangnya,
tak lagi terlihat kau yang jingga dengan senyum rindang
yang mudah lantas menjadi sulit
yang riang lalu mengerut
dan aku, terbaring amnesia
tentang detak rindu
Tak sering sama
ritme kita mengejar bahagia
dan aku tak suka barisanmu
Di tengah tetap mengiringi,
mampir aku sejenak - mencari hujan
berteman ke hati
Yang mudah lantas menjadi sulit: mencintamu.
Lalu cermin pun menayangkan seluruhku ---
yang tak layak dicinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar