Siapa yang memintamu berharap?
Kini tertimbun kamu di dasar ekspektasi hampa udara. Kamu pikir obat masih tersedia, lalu menyepelekan sakit?
Di sana kamu memutihkan dosa, mengampuni cinta, meminta-minta pada punggung yang tak kunjung berbalik. Ingatlah, ada denting yang meminta dipedulikan, wahai Pelupa Waktu!
Yang kamu dengar bukan lagu, bukan. Tak juga tangisan. Februari ini, tak ada perayaan bagi duka, pun penghargaan bagi suka. Sadarlah, ini waktunya tidur.
Jika kamu tidak bahagia, jangan menunggu lagi.
Bahagiakan dirimu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar