Minggu, 30 November 2014

Kelabu

Kamu sedang kelabu, aku tahu
Maka kuseduhkan kopi hangat sedikit lebih manis
Dan kusiapkan selimut yang sedikit lebih tebal
Tapi kamu enggan renggang dari kelabumu
Pergi kamu dalam limpah hujan, membenamkan kepala yang ngilu
dan hati yang biru lebam

Kamu lupa satu hal: aku sakit melihatmu sakit.

Terikut aku pada biru ngilu
Kopi dan selimut kini menjamak
Tapi ah, sudahlah, pergi sana
Aku tak mau tahu,
Aku sedang kelabu!

Suara-suara di Luar

Kau tidak bisa berhenti sekarang
untuk menengok suara-suara di luar
Kau tak mengenal mereka, pun mereka tak mengenalmu
dan angin kerap membelokkan frekuensi

Tidak, kau tak bisa menyumbat kenangan
untuk mendengar suara-suara di luar
Kau tak merindu, pun ia tak merindumu
Bukankah hujan akan melarutkan dosa-dosa?

Jadi kuncilah pintumu, tutup jendelamu
Nyalakan semua lampu, bunyikan semua piringan hitam
Lalu berdansalah bersama masa kinimu
merayakan berlalunya masa lalu
dan suara-suara di luar mengelam padam.