Sabtu, 11 Juli 2015

Abstain

Di sana, di sudut malam
kulihat dia memandang dengan dosa dosa di matanya
persis pesakitan
merindu candu

Dia tahu, aku bukan pilihan untuk dicinta
Tapi dia tidak tahu,
sesibuk apapun mencari petunjuk,
bagaimana cara membatalkan cinta
yang tak pernah dipilihnya.

Seperti Pesta

Tadinya kukira ini pesta
sampai aku berakhir di toilet
menangis sendiri
muntah muntah kenangan yang kuteguk mentah mentah
lalu pulang dengan label pecundang

Aku memang mabuk, sayang.
Tapi cukup sadar untuk melihatmu hilang
sambil terus menyayang.