Senin, 18 Mei 2020

Untuk Suri

Untuk Suri. 

"Yaa Bunayya, laa tusyrik Billah."

Itulah pesan Nabi Luqman 'alaihissalam kepada anaknya.
Pesan sederhana 
bukan untuk mengumpulkan materi
atau mengejar kedudukan tinggi
pada standar manusia. 

"Laa tusyrik Billah."
Janganlah kamu menyekutukan Allah ﷻ. 
Tidak meskipun dengan cinta kepada orang tuamu, suamimu kelak, atau anak-anakmu.
Apalagi hanya oleh karir, atau capaian duniamu. Laa

Karena hanya dengan tauhidlah, kita bisa menyentuh surga.

Kenapa harus ke surga?
Karena hanya di sana,
kita punya harapan untuk bertemu idola - yang sepanjang hidup terus kita baca kisahnya - Rasulullah ﷺ. Serta para Ummahatul Mukminin dan sahabat radiallahu'anhuma. Manusia-manusia mulia yang jaraknya ribuan tahun, yang tidak mungkin kita tatap di dunia. 

Yang terpenting, di surgalah kita dapat melihat wajah Allah ﷻ!
Ibu ingat betapa girangnya kau berteriak memanggil Ibu saat melihat bulan yang pendarnya mengintip di sela jendela. Tak habis-habis kau mengaguminya. Hanya karena satu ciptaan 'kecil' bagiNya, kau begitu bahagia. 
Bisakah kau bayangkan betapa indahnya Sang PenciptaNya? 

"...dan penghuni surga tidak pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai daripada melihat (wajah) Allah ‘azza wa jalla.”
(Sahih Muslim no. 181) 


Dunia akan selalu ingin mengacaukan rutemu untuk pulang, Nak.
Tapi ingatlah tujuan kita. 
Mungkin ya, mungkin juga tidak, kelak kau akan membaca tulisan ini. 
Ibu berharap, saat itu kau sedang berlari
di jalan yang tepat, menujuNya.