Kamis, 01 Oktober 2015

P3K

Jika kamu terluka, tak apa. Menangislah. Kamu lihat anak-anak kecil itu? Mereka terjatuh, menangis lantang, lalu besok mereka lupa dan bermain lagi. Menjadi dewasa bukan pantangan untuk menangis, tapi mengontrol cara kita menangis. 
Jika kamu terluka, nikmatilah. Lupakan? Jangan, tak perlu. Seperti halnya luka di tubuhmu, jika kamu abai, bisa terkena kuman dan infeksi. Lindungi sayatannya, tutupi dengan senyum terbaik yang kamu punya. Ia akan pulih sendiri, sel-sel tubuh kita akan beregenerasi, darah akan mengering. Sembuh. Begitu juga dengan hati. Asal, kamu waspada untuk tidak dengan sengaja membuka lukanya lagi. 
Jika kamu tahu atau punya obatnya, obatilah. Tapi segenap pelakon medis maupun spiritual selalu tahu, obat yang paling ampuh bukan dari luar. Ia berada di dalammu, mengontrol setiap detak, saraf, aliran darah, indera, dan rasa: pikiranmu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar